Rabu, 03 Oktober 2018

Cara Menghitung Break Even Point Akuntansi



Cara Menghitung Break Even Point Akuntansi Penggunaan Break Even Point ini biasanya untuk menganalisa proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

Kursus Bali Service Center Apple iPhone Bali , Vivo,Sony, LG, Oppo, Asus, Blackberry, Samsung, Xiaomi,Casio, Thosiba, Panasonic, PT Lampung Service, 081366574266, Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karang Asem Klungkung Tabanan Denpasar Kuta Kursus Bali
Jakarta, Medan, Bandar Lampung Utara Selatan Barat Timur Tengah Metro, Bandung, Palembang, Riau, Padang, Jambi, Bengkulu, Batam, Makassar, Manado, Sulawesi, NTB, Kupang, Bali, Papua, Solo, Semarang, Yogyakarta, Tasikmalaya, Bogor, Banten, Tanggerang, Cirebon, Pekanbaru, Aceh, Kalimantan, Lombok, Kursus Bali

Tempat Service HP Terdekat Bandar Lampung Utara Selatan Barat Timur Tengah Metro Natar PEsawaran Tanjung Kawang Enggal Pahoman Kedaton Way Halim Kota Bumi Way lima Gedong Tataan Pringsewu Kemiling Batu Puru Sidomulyo Branti Tegineneng Kalianda Ratu Langi Teluk betung Labuhan Ratu Panjang Raja Basa Kemiling Lembaga Kursus & Jasa Terbaik Pusat Teknisi di Lampung  & Indonesia.


Cv Lampung Service
Kontak : 081366574266
Alamat :
Jalan Bumi Sari Natar Gang Bima Ruko Orange 35362 Lampung Indonesia / Jalan Bima Bumi Sari
website :
https://www.lampungservice.com

Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini :

Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain- lain.

Artikel Lainnya Baca Disini https://makalahusahabisnis.blogspot.com/

Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dan sebaginya.

Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

Chanell : https://www.youtube.com/channel/UCAVjAItYQ1iUZ0iRiCngCPw

Subscribel Untuk Info Belajar Kursus Service HP Di Youtube :

Link Tutorial :

Rumus yang digunakan untuk analisis Break Event Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut:

Dasar Unit Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP = FC /(P-VC).

Dasar Penjualan Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 – (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.

Teknik Menghitung Break Even Point Pada Akuntansi

Agar bisa memahaminya, mari kita praktikkan langsung rumus ini dengan simulasi:

Total Biaya Tetap (FC) senilai Rp 100 juta Total Biaya Variabel (VC) per unit senilai Rp 60 ribu Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu

Penghitungan BEP Unit

BEP = FC/ (P – VC) BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000) BEP = Rp 5000

Penghitungan BEP Rupiah

BEP = FC/ (1 – (VC/P)) BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000)) BEP = Rp 400.000.000

Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) berdasarkan berapa penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut:

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)

Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan.

BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) BEP – Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000) BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000 BEP – Laba = 9.000 unit atau BEP – Laba = Rp 720 juta (9000 unit x Rp 80.000)

Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 9.000 unit perusahaan akan mendapatkan laba Rp 720 juta, mari kita periksa berikut ini: Penjualan Rp 720.000.000 FC Rp 100.000.000 Total VC (Rp 60.000 x 9000 unit) Rp 540.000.000 Total Biaya Rp 640.000.000 Laba Rp 80.000.000

Untuk itu dalam berbisnis dan menjalankan sebuah bentuk usaha, tentunya analisis break event point sangat membantu pelaku bisnis dalam memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi, dan perbandingannya dengan uang atau pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.